Selasa, 25 Oktober 2016

1. Pengertian Pemolesan (Polishing)

Istilah polishing dalam konteks ini adalah suatu proses pada pengecatan ulang pada sebagian fender sebagai akibat adanya gangguan pada cat lama. Polishing merupakan proses untuk permukaan yang dicat sehingga akan menjadi tampak seperti permukaan asli, yaitu yang tidak dicat. Dibandingkan dengan permukaan asli, permukaan yang dicat kembali mungkin saja berbeda dalam hal kilapan ata tekstur-nya. Tergantung pada kondisi dimana pekerjaan dilakukan, cacat misalnya bintik (seeds) atau meleleh (runs) dapat pula terjadi. Demikian pula tergantung pada teknik pengecatan yang digunakan, permukaan yang dicat dapat terlihat tidak rata.
Oleh sebab itu apabila ada perbedaan diantara permukaan yang dicat kembali dengan permukaan aslinya, maka permukaan yang dicat kembali harus digosok (sanded) sehingga akan membentuk suatu sambungan yang kontinyu dengan permukaan yang tidak dicat kembali. Proses inilah yang disebut polishing.

2. Mekanisme
Apabila tekstur dari permukaan yang dicat kembali setelah pengecatan dan pengeringan berbeda dengan permukaan asli coat, maka tonjolan (tekstur kasar-kasar atau bintik yang tampak setelah pengecatan dan pengeringan) pada permukaan yang dicat harus dihilangkan untuk mendapatkan permukaan yang mirip dengan asli coat.

Tipe permukaan yang dicat kembali, yang memerlukan polishing :
1. Perbedaan tekstur diantara permukaan yang dicat kembali pada permukaan aslinya.
2. Timbul bintik pada permukaan cat karena menempelnya debu dan kotoran
3. Cat Meleleh
4. Sedikit buram karena penguapan solvent atau thinner selama proses pengeringan
(drying) setelah shanding



3. Peralatan Untuk Polishing
a. Whetstone
Digunakan untuk memperbaiki bintik (seed) dan lelehan (runs) sebelum permukaan cat dipoles dengan buffing compound. Akan tetapi apabila lelehannya besar, atau terdapat banyak bintik, demi kemudahan kerja dan penghematan biaya, yang terbaik adalah mengecat ulang permukaan. Saat ini banyak tersedia produk yang menyerupai fungsi whetstone. (misalnya tipe dengan amplas ditempel).
b. Amplas (sandpaper)
Digunakan untuk mengatur textur atau untuk menghilangkan bintik (seed) dan lelehan (runs). Tingkat kekasaran dari #1200 hingga 2000 dipakai secara luas.
c. Buffing compoud
Adalah partikel abrasif yang dicampur solvent atau air, dan aplikasinya tergantung pada ukuran partikel yang dikandungnya. Biasanya digunakan buffing compounds kasar dan halus.
d. Buffers
Adalah suatu attachment (alat) yang dipasang pada polisher dan digunakan bersama buffing compound untuk memoles permukaan cat. Buffers diklasifikasi menurut materialnya, yaitu untuk kasar dan halus. Kasar digunakan untuk menghilangkan goresan-goresan sanding dan untuk menyesuaikan texture. Buffer kasar digunakan bersamaan dengan buffing compound. Sedangkan buffer halus digunakan terutama dengan buffing compound yang efek abrasinya lebih kecil, misalnya fine-grain, untuk menghasilkan kilapan atau menghilangkan tanda pusaran (goresan yang diakibatkan oleh buffer ataupun buffing compound).
e. Polisher
Adalah sebuah alat yang dapat membantu pemolesan dengan efisien, polisher digunakan untuk memutar buffer. Dari dua tipe yang tersedia, yaitu tipe elektrikal dan tipe pneumatik, tipe elektrikal polisher lebih banyak digunakan.
f. Kain lap flanel
Adalah kain lap yang halus yang digunakan untuk area polesan tangan, yang terlampau kecil bila menggunakan polisher. Menggunakan kain yang relatif lebih keras, seperti handuk tangan adalah tidak dianjurkan, karena dapat menimbulkan goresan pada permukaan cat.
g. Buff cleaner
Buff cleaner untuk membersihkan buff. Digunakan dengan daya putar polisher, compound yang melekat pada buff akan terlepas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar